Gojek Marketing Strategies
Era globalisasi
yang sedang kita hadapi pada saat ini berdampak pada kemajuan teknologi yang
sangat pesat. Salah satu teknologi itu adalah gadget yang dilengkapi berbagai
fitur canggih yang ditunjang koneksi internet yang cepat.
Dulu gadget seperti
handphone hanya digunakan untuk
berkomunikasi seperti telepon dan sms. Namun sekarang, gadget telah dilengkapi berbagai
aplikasi yang dapat mempermudah aktivitas manusia. Oleh karena itu, teknologi
digital semakin merajalela.
Teknologi digital
yang semakin maju disertai kemunculan berbagai e-commerce di Indonesia. Salah
satunya adalah e-commerce di bidang transportasi yaitu Gojek dan Grab bike.
GO-JEK adalah sebuah
perusahaan teknologi berjiwa sosial yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan pekerja di berbagai sektor informal di Indonesia.
Gojek merupakan aplikasi yang tidak asing bagi
masyarakat di kota besar di Indonesia. Oleh karena itu, gojek perlu bersaing
untuk menjadi yang nomor satu. Untuk menarik customer dibutuhkan strategi
marketing yang sesuai.
Gojek menggunakan
Affinity Marketing, yaitu konsep kerjasama dengan perusahaan lain untuk memenuhi
kebutuhan konsumennya. Gojek melakukan kerjasama dengan BCA , BRI, dan Mandiri
untuk membuat layanan Go-pay untuk memudahkan pembayaran pada saat konsumen
menggunakan layanan gojek.
Selain itu Gojek juga bekerja sama dengan CGV Blitz untuk Go-tix untuk
mempermudah pembelian tiket bioskop. Selain itu, Gojek memiliki kemitraan
dengan berbagai perusahaan lainnya.
Selain itu, Gojek
juga menggunakan Stealth Marketing, yaitu pemasaran secara terselubung seperti
menyebarkan word of mouth di masyarakat. Misalnya ketika seorang artis
menggunakan jasa Gojek, hal tersebut dapat menjadi materi promosi yang
menimbulkan word of mouth di kalangan masyarakat. Selain itu dengan cerita menyentuh tentang driver Gojek yang beredar di Internet juga merupakan bentuk dari Stealth Marketing.